Thursday, 13 August 2015

Biarlah...

Biarlah mentari bersinar di celah pepohonan
Redup itu dirasai dan dicemburui
Walau mentari dibenci
Tetapi redup itu takkan muncul di malam hari

Biarlah berjalan bertatih terjatuh
Mengharap tangan dihulur menuntun
Membina mercu keindahan
Namun meracau segenap langkah yg diaturkan

Biarlah setinggi mana mahu terbang
Engkau tetap hanya serangga
Bukan helang dan bukan bintang
Besok kembali ke tanah menyembah Tuhan

Biarlah kita bermain-main dulu
Sebelum engkau mengerti
Aku sedang tersenyum melihat telatah
Bersungguh benar hasrat kepeninganmu

Biarlah kau tahu tarafmu
Lambat laun kau tahu juga
Bukan di dunia mungkin
Tapi akhirat pasti

Biarlah ku bersabar duhai kesabaran
Takkan ke mana layang-layang terjatuh
Mungkin di hujung sana... hujung sawah
Selagi tali di genggaman pasti akan jumpa

Biarlah semua berlalu
Sabarlah atas apa yg menimpamu
Usah dibalasi kejahatan dikenakan padamu
Hanya untuk puaskan hatimu

Biarlah Allah melihat semuanya
Keaiban yang dipamerkan
Tak perlu dibalas dengan keaiban
Hanya untuk meraih simpati

Wan Norhisyam - 1 Julai 2015

No comments:

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...