Tuesday 14 October 2014

Isteri Nabi Ayyub digoda iblis

Iblis memperhatikan Nabi Ayyub as dalam keadaan yang sudah sangat parah itu tidak meninggalkan adat kebiasaannya, ia tetap beribadah, berzikir, dan tidak mengeluh atau mengaduh, ia hanya menyebut nama Allah memohon ampun dan lindungan-Nya bila ia merasakan sakit. Iblis, merasa kesal dan jengkel melihat ketabahan hati Nabi Ayyub as menanggung derita dan kesabarannya menerima berbagai musibah dan ujian. Iblis kehabisan akal, tidak tahu apa lagi yang harus dilakukan untuk mencapai tujuannya merusak akidah dan iman Nabi Ayyub as. Ia lalu meminta bantuan fikiran para sekutunya, apa yang harus dilakukan lagi untuk menyesatkan Nabi Ayyub setelah segala usahanya tidak membuahkan hasil
Bertanyalah iblis kepada sekutunya : “Di manakah kepandaianmu dan tipu dayamu yang ampuh serta kelicikanmu menyebar benih was-was dan ragu ke dalam hati manusia yang biasanya tidak pernah sia-sia?
kemudian sekutu iblis menjawab : “Engkah telah berhasil mengeluarkan Adam dari syurga, bagaimanakah engkau lakukan itu semuanya sampai berhasilnya tujuan mu itu?”
“Dengan membujuk isterinya,” jawab iblis
“jika demikian, lakukan siasat itu dan terapkanlah pada Nabi Ayyub as, hembuskan racunmu ke telinga isterinya yang tampak sudah agak kesal merawatnya, namun masih tetap patuh dan setia” jawab sekutu.
“Benar dan tepat fikiranmu itu,hanya tinggal itu satu satunya jalan yang belum aku coba. Pasti kali ini degan cara menghasut isterinya aku akan berhasil melaksanakan maksudku selama ini” jawab iblis
Dengan rencana barunya pergilah iblis mendatangi isteri Ayyub, menyamar sebagai seorang kawan lelaki dari suaminya. Ia berkat kepada isteri Nabi Ayyub yang bernama Rahmah itu : “Apa kabar dan bagaimana keadaan suamimu saat ini?”
 Seraya mengarahkan jari telunjukknya ke arah suaminya, Rahmah berkata kepada iblis yang menyamar sebagai teman Nabi Ayyub “Itulah dia terbaring menderita kesakitan, namun mulutnya tidak berhenti-hentinya berzikir menyebut nama Allah. Ia masih berada dalam keadaan parah, mati tidak, hidup pun tidak”
Kata-kata isteri Ayyub itu menimbulkan harapan bagi iblis bahawa, kali ini ia akan berhasil maka diingatkanlah isteri Nabi Ayyub as akan masa mudanya di mana ia hidup dengan suaminya dalam keadaan sehat, bahagia dan makmur dan diingatkannya kenang-kenangan dan kemesraan. Kemudian keluarlah iblis dari rumah Nabi Ayub meninggalkan isteri Nabi Ayyub as duduk termenung seorang diri, mengenang masa lampaunya, masa kejayaan suaminya dan kesejahteraaan hidupnya, membanding-bandingkannya dengan masa di mana berbagai penderitaan dan musibah dialaminya, yang dimulai dengan musnahnya kekayaan dan harta benda, disusul dengan kematian puteranya, dan kemudian yang terakhir diikuti oleh penyakit suaminya yang parah dan sangat menjemukan itu. Isteri Nabi Ayyub as merasa kesepian berada di rumah sendirian bersama suaminya yang terbaring sakit, tiada sahabat, tiada kerabat, semua menjauhi mereka karena takut tertular penyakit kulit Nabi Ayyub.
Seraya menarik nafas panjang datanglah isteri Nabi Ayyub mendekati suaminya yang sedang menderita kesakitan dan berbisik-bisik kepadanya :
“wahai sayangku, sampai bilakah engkau tersika oleh Tuhanmu ini? Di manakah kekayaanmu, putera-puteramu, sahabat-sahabatmu di kawan-kawan terdekatmu? Oh, alangkah syahdunya masa lampau kita, usia muda, badan sehat, kebahagiaan dan kesejahteraan hidup tersedia, dikelilingi oleh keluarga dan terulang kembali masa yang manis itu? mohonlah wahai Ayyub dari Tuhanmu, agar kita dibebaskan dari segala penderitaan dan musibah yang berpanjangan ini”
 Berkatalah Nabi Ayyub as menjawab keluhan isterinya itu,
“wahai isteriku yang kusayangi, engkau menangisi kebahagiaan dan kesejahteraan masa lalu, menangisi anak-anak kita yang telah meninggal diambil oleh Allah dan engkau minta aku memohon kepada Alla agar kita dibebaskan dari kesengsaraan dan penderitaaan yang kita alami saat ini. Aku hendak bertanya kepadamu, berapa lama kita tidak menikmati masa hidup yang mewah, makmur dan sejahtera itu?”,
Istrinya menjawab “Lapan puluh tahun”
“Lalu berapa lama kita telah hidup dalam penderitaan ini?” tanya Nabi Ayyub
“Tujuh tahun” jawab sang isteri
Nabi Ayyub melanjutkan jawapannya “Aku malu, memohon dari Allah membebaskan kita dari kesengsaraan dan penderitaan yang telah kita alami belum sepanjang masa kejayaan yang telah Allah kurniakan pada kita. Sepertinya engkau telah termakan hasutan dan bujukan syaitan, sehingga mulai menipis imanmu dan berkesal hati menerima takdir dan hukum Allah. Tunggulah ganjaranmu kelak ketika aku telah sembuh dari penyakitku dan kekuatan badanku pulih kembali. Aku akan mencambukmu seratus kali. Dan sejak detik ini aku haramkan dariku makan dan minum dari tanganmu atau menyuruh engkau melakukan sesuatu untukku. Tinggalkanlah aku seorang diri di tempat ini sampai Allah menentuknya takdir-Nya.
Setelah ditinggalkan oleh isterinya yang diusir, selanjutnya Nabi Ayyub as tinggal seorang diri di rumah, tiada sanak saudara, tiada anak dan tidak ada isteri. Ia bermunajat kepada Allah dengan sepenuh hati memohon rahmat dan kasih sayang-Nya. Ia berdoa sebagaimana tertera dalam Al quran:
“Dan ingatlah akan hamba kami Ayyub ketika ia menyeru Tuhan-Nya: Sesungguhnya aku diganggu syaitan dengan kepayahan dan siksaan” (Surah Shad : ayat 41)


Allah menerima doa Nabi Ayyub as yang telah mencapai puncak kesabaran dan keteguhan iman serta berhasil memenangkan perjuangannya melawan hasutan dan bujukan iblis. Allah mewahyukan firman kepadanya : “Hantamkanlah kakimu, inilah air yang sejuk untuk mandi dan untuk minum” (Surah Shad : ayat 42)
Dengan izin Allah setelah dilaksanakan petunjuk Nya itu, sembulah segera Nabi Ayyub as dari penyakitnya, semua luka-luka kulitnya menjadi kering dan segala rasa pedih hilang, seolah-olah tidak pernah terasa olehnya. Ia bahkan kembali menampakkan lebih sehat dan lebih kuat dari pada sebelum ia menderita.
 Saat itu ketika isterinya yang telah diusir dan meninggalkan dia seorangg diri ditempat tinggalnya yang terasing, jauh dari jiran, dan jauh dari keriuhan kota, merasa tidak sampai hati lebih lama berada jauh dari suaminya. Isteri Nabi Ayyub pun kembali, namun ia hampir tidak mengenali Nabi Ayyub, karena ketika ia kembali, ia melihat bukanlah Nabi Ayyub as yang sakit seperti yang ia tinggalkan sebelumnya. Namun Nabi ayub yang mudah belia, segar bugar, sehat seakan akan tidak pernah sakit dan menderita. Ia segera memeluk suaminya seraya bersyukur kepada Allah yang telah memberikan rahmat dan kurniaanNya mengembalikan kesihatan suaminya bahkan lebih baik dari pada sebelumnya,
Melihat kedatangan Rahmah, Ayyub bergembira. Namun Nabi Ayyub masih teringat dengan sumpahnya yang ingin memukul Rahmah seratus kali. Dalam kebimbangan untuk melaksanakan sumpah atau tidak, kerana kasihan kepada isterinya yang sudah menunjukkan kesetiaannya dan mengikutinya di dalam segala duka dan deritanya. Nabi Ayyub bingung  antara dua perasaan, di satu sisi ia merasa wajib melaksanakan sumpahnya, namun di satu sisi ia merasa bahawa isterinya yang setia dan berbakti itu tidak patut menjalani hukuman seberat itu,
 Ayyub menangkap firman Tuhan yang berbunyi :  “Ambillah lidi seratus batang dan pukulkan isterimu sekali saja! dengan demikian, tertebuslah sumpahmu”
Di buku cerita islami versi lain, ada yang menerjemahkan firman Tuhan kepada Ayyub sebagai berikut :
“Dan ambillah dengan tanganmu seikit (rumput), maka pukullah dengan itu dan jangnlah kamu melanggar sumpah. Sesungguhnya kami dapat dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya di amat taat (kepada Tuhannya).
Sehingga Nabi Ayyub tidak memukul Rahmah, istri yang setia itu sebanyak 100 kali. namun dengan seikat rumput / lidi yang berjumlah seratus dan dipukulkan dua kali saja, untuk melaksanakan janjinya itu sewaktu sakit.
Isteri Nabi Ayub as merupakan wanita yang sholehah, ia berbuat sesuatu bukan kerana sifatnya yang buruk, namun kerana digoda oleh syaitan. dan Allah maha pengampun lagi maha penyayang.
Cerita Nabi Ayub as selanjutnya dianugrahi banyak anak oleh Allah SWT. di antara anak laki-laki ada yang bernama Basyar yang  juga dikenal dengan nama Dzulkifli, selanjutnya ia juga menjadi Nabi utusan Allah seperti ayahnya yang sabar yaitu Nabi Dzulkifli.
Itulah penjelasan yang panjang lebar mengenai cerita nabi ayub as, beliau merupakan salah satu hamba Allah yang paling sabar. Ia telah mengalami berbagai cobaan yang luar biasa, tapi iman dan aqidahnya tidak tergadaikan, tetap terjaga. Semoga Allah berkenan menganugrahi kesabaran kepada kita seperti yang dianugerahkan kepada nabi Ayyub. Aamiin.
Rujukan: http://ceritaislami.net/cerita-nabi-ayub-as-menjalani-cobaan-berat-dimiskinkan-dikucilkan-diberi-penyakit/ 

Monday 13 October 2014

Syaitan... Musuh Yang Nyata!

Ada banyak ayat al-Quran yang menyatakan bahawa syaitan itu musuh yang nyata bagi manusia. Semua itu adalah amaran dari Allah SWT kepada kita supaya tidak mengikuti jejak langkahnya. Jika bukan Quran, apa lagi yang kita dapat ambil sebagai panduan? Mari kita semak dan kaji ayat-ayat Allah ini kerana semua ini ada kaitan dengan kehidupan kita.

Surah Al-A’raf ayat 22

"Dengan sebab itu dapatlah ia menjatuhkan mereka berdua (ke dalam larangan) dengan tipu dayanya. Setelah mereka memakan (buah) pohon itu, terdedahlah kepada mereka berdua aurat masing-masing, dan mereka mulailah menutupnya dengan daun-daun (dari) Syurga. Serta Tuhan mereka menyeru mereka: “Bukankah Aku telah melarang kamu berdua dari pokok itu, dan Aku katakan kepada kamu, bahawa syaitan itu adalah musuh kamu yang nyata?”

Dalam surah Yusuf ayat 5 Allah berfirman:-

Bapanya berkata: "Wahai anakku! Janganlah engkau menceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, kerana aku khuatir mereka akan menjalankan sesuatu rancangan jahat terhadapmu. Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata."

Dalam surah Isra' ayat 53 pula, Allah menyatakan bahawa:-

Dan katakanlah (wahai Muhammad) kepada hamba-hambaKu (yang beriman), supaya mereka berkata dengan kata-kata yang amat baik (kepada orang-orang yang menentang kebenaran); sesungguhnya syaitan itu sentiasa menghasut di antara mereka (yang mukmin dan yang menentang); sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang amat nyata bagi manusia"

Firman Allah SWT lagi dalam surah yasin ayat 60;

Bukankah Aku telah perintahkan kamu wahai anak-anak Adam, supaya kamu jangan menyembah syaitan? Sesungguhnya dia musuh yang nyata terhadap kamu!

Manakala dalam surah Al-Baqarah ayat 168 Allah SWT berfirman:-

Wahai sekalian manusia! Makanlah dari apa yang ada di bumi yang halal lagi baik dan janganlah kamu ikut jejak syaitan; kerana sesungguhnya syaitan itu ialah musuh yang terang nyata bagi kamu.

Surah Az-Zukhruf ayat 62 pula Allah berfirman:

Dan janganlah syaitan menghalang kamu (daripada menurut yang benar); sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagi kamu.

Surah Al-Anam ayat 142; 

"Dan di antara binatang-binatang ternak itu, ada yang dijadikan untuk pengangkutan, dan ada yang untuk disembelih. Makanlah dari apa yang telah dikurniakan oleh Allah kepada kamu, dan janganlah kamu menurut jejak langkah syaitan; kerana sesungguhnya syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata."

Dalam surah Al-Qasas ayat 15 

"Dan masuklah ia ke bandar (Mesir) dalam masa penduduknya tidak menyedarinya, lalu didapatinya di situ dua orang lelaki sedang berkelahi, – seorang dari golongannya sendiri dan yang seorang lagi dari pihak musuhnya. Maka orang yang dari golongannya meminta tolong kepadanya melawan orang yang dari pihak musuhnya; Musa pun menumbuknya lalu menyebabkan orang itu mati. (pada saat itu) Musa berkata: “Ini adalah dari kerja syaitan, sesungguhnya syaitan itu musuh yang menyesatkan, yang nyata (angkaranya) “

Surah Fatir ayat 6 pula:

"Sesungguhnya syaitan adalah musuh bagi kamu, maka jadikanlah dia musuh (yang mesti dijauhi tipu dayanya); sebenarnya dia hanyalah mengajak golongannya supaya menjadi dari penduduk neraka."

Allah mengajar kita membaca ayat ini untuk meminta perlindungan dari syaitan iaitu dalam surah Al-Mu'minun ayat 97:

"Dan katakanlah: Wahai Tuhanku, aku berlindung kepadaMu dari hasutan syaitan-syaitan"

Al-Baqarah ayat 208: 

"Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah kamu ke dalam agama Islam (dengan mamatuhi) segala hukum-hukumnya dan janganlah kamu menurut jejak langkah syaitan; sesungguhnya syaitan itu musuh bagi kamu yang terang nyata."

Sejarah manusia dengan syaitan ini bermula semenjak manusia dijadikan. Syaitan meminta dari Allah untuk menghasut manusia sehingga melakukan kejahatan dan derhaka pada Allah iaitu sehingga tidak melakukan kebaikan serta ibadah kepada Allah, meninggalkan suruhanNya dan melakukan laranganNya, sehingga manusia bermusuhan dan berbunuhan, sehingga berlaku perpecahan disebabkan hal-hal yang kecil dan sebagainya.

Kita lihat apa yang terjadi kepada Nabi Adam AS dan isterinya Siti Hawa. Syaitan beberapa kali berusaha untuk keduanya melakukan apa yang Allah larang tapi tidak berjaya. Kerana apa yang Allah pesan itu adalah secara jelas dan nyata. Maka syaitan menjelma dengan nyata dan pergi kepada Siti Hawa untuk menghasut dan mengelirukannya. Syaitan itu mengatakan bahawa sebenarnya Allah melarang kamu berdua makan buah khuldi kerana Dia hendak menghantarkan kamu ke dunia. Sedangkan jika kamu makan buah ini maka kamu akan hidup kekal di syurga. Maka Siti Hawa tergoda dengan hasutan dari syaitan yang menjelma sebagai makhluk yang nyata. Tidak terlintas sama sekali bahawa yang datang itu adalah syaitan. Akan tetapi yang nyata adalah godaan syaitan itu merupakan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang Allah suruh. Jadi, segala apa yang bertentangan dengan apa yang Allah suruh itu sebenarnya dari bawaan syaitan.

Kita lihat pula apa yang terjadi kepada Nabi Yusof AS. Ketika Nabi Yusof AS menceritakan tentang apa yang dia nampak dalam mimpi kepada ayahandanya Nabi Yaakob AS, ayahandanya itu berpesan supaya jangan diceritakan kepada adik-beradiknya yang lain kerana bimbang perkara buruk akan berlaku kepada Nabi Yusof AS. Dalam al-Quran menceritakan bahawa:-

"Bapanya berkata: "Wahai anakku! Janganlah engkau menceritakan mimpimu kepada saudara-saudaramu, kerana aku khuatir mereka akan menjalankan sesuatu rancangan jahat terhadapmu. Sesungguhnya syaitan adalah musuh yang nyata."

Disebut dalam ayat itu kekhuatiran akan berlaku rancangan jahat dari kalangan anak-anaknya kerana dia tahu bahawa anak-anak ada hasad dengki dan rasa tidak puas hati kepada Nabi Yusof. Mereka sering beranggapan bahawa ayah mereka lebih kasihkan kepada Nabi Yusof dari mereka. Di akhir ayat itu disebut bahawa syaitan adalah musuh yang nyata. Ayat itu menunjukkan bahawa rasa perasaan hasad dengki itu dipadu oleh syaitan yang sentiasa mencari jalan untuk melakukan perpecahan di kalangan manusia.

Memang syaitan itu tidak nampak tetapi sifat yang tidak baik seperti hasad itu adalah dari syaitan dan perkara ini adalah nyata lagi jelas. Syaitan itu sentiasa menghasut dan membisikkan api perbalahan di kalangan manusia. Dengan adanya hasad dalam hati maka syaitan akan lebih mudah masuk dalam hati.

Islam adalah agama yang menyeru kepada kebaikan dan kesejahteraan. Agama yang bersumberkan daripada Allah. Manakala Syaitan pula menyeru kepada kejahatan dan kederhakaan kepada Allah SWT. Matlamat Allah SWT utuskan nabi-nabi untuk menyampaikan ajaran dari Allah iaitu perintah-perintah dan larangan-larangan agar manusia dapat hidup dengan harmoni sesama manusia. Manakala matlamat syaitan pula adalah untuk menyesatkan manusia dan berusaha membawa manusia ke neraka. Manusia yang mengikuti syaitan akan bersama syaitan di dalam neraka. Manakala untuk orang yang mengikut ajaran Allah dan nabi akan masuk syurga. InsyaAllah.

Pada kisah Nabi Yusof AS itu diceritakan bahawa saudara-saudaranya berbincang untuk membuat rencana jahat kepada Nabi Yusof. Namun dalam perbincangan tersebut mereka tidak menemukan jalan terbaik untuk memisahkan Nabi Yusof dan ayah mereka. Berbagai cadangan diutara namun tidak ada satu yang sesuai. Ketika itu datang syaitan yang berupa orang tua memberi cadangan. Cadangan syaitan itu diterima oleh semua saudara mereka. Ya, syaitan menjelma secara jelas untuk menyusahkan para nabi dan orang-orang soleh. Syaitan sentiasa mencari jalan untuk memesong perhatian manusia kepada hidup mengabdikan diri kepada Allah serta membuatkan manusia rasa taat kepada nafsu dan perasaannya sendiri. Sering kali manusia hanya mengikut rasa dan fikirannya. Apa yang betul dengan nafsunya dia akan buat dan apa yang bercanggah dengan nafsu dan perasaannya akan segera ditolak tanpa memikirkan sudut syariah dan akhlak yang Nabi ajar.

Begitu juga dengan kisah yang terjadi kepada Junjungan Besar kita Nabi Muhammad SAW ketika sebelum berlaku hijrah. Nabi SAW dipersetujui oleh kaum musyrikin quraisy supaya dibunuh oleh pakatan kabilah-kabilah arab. Semasa perbincangan kaum tersebut juga mereka didatangi oleh syaitan yang berupa manusia dan mengajar mereka supaya melakukan pembunuhan oleh pemuda-pemuda dari setiap kabilah supaya tidak ada pertanggungjawaban kepada hanya satu-satu kabilah sahaja malah semua mengambil bahagian. Dengan cara yang demikian mudah-mudahan kes pembunuhan itu tidak dibawa ke muka pengadilan kerana semua mereka bersetuju untuk membunuh Nabi SAW.

Biarpun demikian, sama ada kisah Nabi Yusof AS dan Kisah Nabi Muhammad SAW Allah Maha Kuasa di atas setiap Makhluknya. Perancangan Allah lagi bijaksana. Allah akan menjadikan kesulitan menjadi kemudahan kepada hamba-hambanya yang Dia inginkan demikian. Kita sebagai hambaNya mesti berpegang teguh dengan penuh tawakkal pada Allah di samping berusaha bersungguh-sungguh supaya tidak sedikitpun hilang waktu kita dengan tidak beribadat kepadaNya dan tidak melupaiNya. Apa pun yang berlaku kita mesti teguh beriman pada Allah. Allah akan beri yang terbaik untuk hamba-hambaNya yang sentiasa berdoa.

Syaitan itu kuat tetapi Allah lagi Kuat. Kita sebagai makhlukNya dan hambaNya mesti percaya bahawa Allah boleh melindungi kita dari kejahatan dan godaan syaitan. Pintalah selalu dari Allah perlindungan dari kejahatan syaitan. Amalkan ayat-ayat quran yang diajarkan oleh Nabi SAW seperti 3 Qul, ayat kursi dan lain-lain. InsyaAllah Allah dan malaikatNya akan membantu.

Dalam kehidupan kita banyak sekali gangguan dan bisikan syaitan yang menyuruh melakukan hal-hal kerosakan dan maksiat. Syaitan akan mengelirukan kita dengan membawa kepada sifat-sifat yang buruk dalam diri iaitu seperti ujub, takabbur, sum'ah, hasad dan macam-macam lagi. Kesan dari godaan syaitan dapat dilihat pada anak-anak yang tidak taat pada ibu bapa dan tidak menghargai mereka. Anak-anak lebih menuruti perasaan dari menurut ajaran agama. Kadang-kadang berlaku derhaka kepada orang tua kerana anak-anak pentingkan diri sendiri. Lebih mencari kepuaasan sendiri. Padahal. Mentaati orang tua itu wajib berbanding mengikut hawa nafsu sendiri. Tawaduk atau sifat untuk tunduk taat pada Allah yang menyuruh kita menghormati ibu bapa hilang kerana kita digoda oleh syaitan yang mengawal perasaan kita. Kita jangan lupa peranan syaitan di situ. Begitu juga perempuan yang tidak mentaati suami padahal Allah yang meyuruhnya mentaati suami. Melanggar arahan Allah adalah haram dan berdosa. Awas syaitan sentiasa berusaha untuk menceraikan pasangan yang berkahwin kerana Allah. Lelaki-lelaki pula sering melakukan maksiat dan dosa dalam kehidupannya. Jika kita menghayati kehidupan berugama maka kelalaian itu menjadi peluang untuk syaitan memandu hidup kita. Maka perbanyakan ibadah. Jika kita sedar apa yang sedang kita lakukan adalah perkara buruk maka ketahuilah semua itu dari godaan syaitan yang menyesatkan. Sentiasalah menambah ilmu agama dan mendekatkan diri dengan orang-orang soleh supaya mereka boleh menyedarkan kita.

Kesimpulannya, apa yang penting kita mesti mesti mengenali musuh kita yang disebut oleh Allah dalam al-Quran iaitu iblis dan syaitan. Kita mesti sentiasa menginginkan keredhaan Allah dan ingin sentiasa mentaati Allah dan Rasulullah SAW. kerana tujuan kita di dunia ini hanya untuk mendapatkan keredhaanNya dan SyurgaNya. "Allahumma inna nas'aluka ridhaka wal jannah, wana'uzubika sakhatika wannar".

Wallahu a'alam!

Wednesday 1 October 2014

Doa dijauhkan dari hasutan syaitan

Salam alaik... mari kita sama-sama mengamalkan doa untuk berlindung dari hasutan syaitan yang menjadi musuh manusia selamnya. 

Kenali syaitan musuh kita semua agar kita mudah untuk menghindari, mengawal dan melawannya. Jangan mudah terpedaya. Musuh yang dikenali lebih mudah untuk kita uruskan berbanding musuh yang kita tidak ketahui.

Sila baca buku yang ditulis oleh Ust. Hafiz Firdaus
http://www.hafizfirdaus.com/ebook/Tipudaya/kandungan.htm

Semoga ada manfaat...

LinkWithin

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...